KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb.
Puji
Syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia yang tak pernah
kunjung habis di limpahkanNya kepada kita. Tak lupa salam dan sahlawat
senantiasa di curahkan kepada Nabi besar Muhammad S.A.W beserta keluarga dan
kerabatnya.
Dalam
penyusunan makalah yang berjudul “Sejarah perkembangan mikrobiologi” ini,
sesungguhnya tidak lepas dari dukungan, bimbingan, dan arahan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada kepada dosen pembimbing ibu Drs.Mariana, M.Pd. selaku dosen mata kuliah mikrobiologi
dan tak lupa pula penulis ucapkan kepada teman-teman yang telah membantu
penulisan makalah secara langsung maupun tidak langsung.
Demikianlah
yang dapat penulis sampaikan, jika ada penyusunan kata yang salah, saya selaku
penulis memohon maaf. Karena penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang memberikan manfaat
bagi seluruh pihak. Terima Kasih.
Wassalamualaikum
wr.wb.
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................1
BAB 1. PENDAHULUAN......................................................................................3
1.1 Latar Belakang................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................3
1.3 Tujuan.............................................................................................................3
BAB
I
PEMBAHASAN
1.1
Latar
Belakang
Mikrobiologi adalah ilmu yang
mempelajari organisme hidup yang berukuran sangat kecil sehingga tidak dapat
dilihat dengan mata telanjang melainkan dengan bantuan mikroskop. Organisme
yang sangat kecil ini disebut sebagai mikroorganisme, atau kadang-kadang
disebut sebagai mikroba, ataupun jasad renik.
Adanya dunia
mikroorganisme belum dapat diketahui sampai ditemukannya mikroskop. Alat optik
ini berguna untuk membesarkan bayangan benda yang demikian kecil sehingga tidak
nampak jelas dilihat tanpa bantuan alat itu. Anthony Van Leeuwenhoek
(1632-1723), seorang mahasiswa ilmu pengetahuan alam berkebangsaan belanda
agaknya bukanlah orang orang pertama yang melihat mikroba yang disebut bakteri
dan protozoa, namun dialah yang pertama-tama melaporkan pengamatannya dengan
keterangan dan gambar yang teliti. Leeuwenhoek melakukan pengamatan ini selama
ia memburu hobinya mengasah lensa dan membuat mikroskop, yang kemudian dengan
mikroskop buatannya itu dia dapat melihat makhluk-makhluk kecil yang sebelumnya
tidak diduga keberadaannya.
Dunia mikroba
lebih terbuka lagi ketika Louis
Pasteur, seorang ahli kimia prancis menemukan prinsip-prinsip dasar yang
berkaitan dengan sifat hidup mikroorganisme, antara lain masalah fermentasi.
Beberapa mikroorganisme yang terlibat dalam proses fermentasi makanan:
pembuatan keju, anggur, yoghurt, tempe/oncom, kecap, dll, produksi penisilin,
sebagai agens biokontrol, serta yang berkaitan dengan proses pengolahan limbah.
Mikroorganisme yang merugikan, antara lain yang sering
menyebabkan berbagai penyakit (hewan, tumbuhan, manusia), diantaranya: flu
burung yang akhir-akhir ini menggemparkan dunia termasuk Indonesia, yang
disebabkan oleh salah satu jenis mikroorganisme yaitu virus. Selain itu, juga
terdapat beberapa jenis mikroorganisme yang dapat menyebabkan pencemaran
lingkungan.
1.2 Rumusan
Masalah
Rumusan masalah
yang akan dibahas adalah sebagai berikut :
1.
Apa
defenisi Mikrobiologi?
2.
Bagaimana perkembamgan sejarah
mikrobiologi?
3.
Bagaimana tinjauan duni mikroba?
1.3 Tujuan
Penulisan
Tujuan
penulisan makalah ini adalah :
1.
Memahami
pengertian tentang
pengertian mikrobiologi.
2.
Memahami
tentang perkembamgan sejarah mikrobiologi.
3.
Memahami
tentang tinjauan dunia mikrobe.
.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Mikrobiologi
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari organisme
hidup yang berukuran sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang melainkan dengan bantuan mikroskop. Organisme yang sangat kecil ini
disebut sebagai mikroorganisme, atau kadang-kadang disebut sebagai mikroba,
ataupun jasad renik. Dunia mikroorganisme terdiri dari 5 kelompok organisme,
yaitu bakteri, protozoa, virus, algae, dan cendawan. Mikroorganisme sangat erat
kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Beberapa diantaranya bermanfaat dan
yang lain merugikan.
2.2 Sejarah
Mikrobiologi
Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi
yang mempelajari mikroorganisme. Objek kajiannya biasanya adalah semua
makhluk (hidup) yang perlu dilihat dengan mikroskop,
khususnya bakteri,
fungi,
alga
mikroskopik, protozoa,
dan Archaea.
Virus
sering juga dimasukkan walaupun sebenarnya tidak sepenuhnya dapat dianggap
sebagai makhluk hidup.
Mikrobiologi dimulai sejak ditemukannya mikroskop dan
menjadi bidang yang sangat penting dalam biologi
setelah Louis Pasteur dapat menjelaskan proses
fermentasi anggur (wine) dan membuat serum rabies
Perkembangan biologi
yang pesat pada abad ke-19 terutama dialami pada bidang ini dan memberikan
landasan bagi terbukanya bidang penting lain: biokimia.
Penerapan mikrobiologi pada masa kini masuk berbagai
bidang dan tidak dapat dipisahkan dari cabang lain karena diperlukan juga dalam
bidang farmasi,
kedokteran,
pertanian,
ilmu gizi,
teknik kimia,
bahkan hingga astrobiologi dan arkeologi.
Ø Era Robert Hooke
dan Antoni van Leeuwenhoek
Robert Hooke (1635-1703)
adalah matematikawan, sejarawan alam,
dan ahli
mikroskopi asal Inggris.
Dalam bukunya yang terkenal, Micrographia (1665),
Hooke mengilustrasikan struktur badan buah dari suatu jenis kapang
Ini adalah deskripsi pertama tentang mikroorganisme
yang dipublikasikan.
Orang pertama yang melihat bakteri adalah Antoni van
Leeuwenhoek (1632-1723),
seorang pembuat mikroskop amatir berkebangsaan Belanda.
Pada tahun 1684,
van Leeuwenhoek menggunakan mikroskop yang sangat kecil hasil karyanya sendiri
untuk mengamati berbagai mikroorganisme
dalam bahan alam.
Mikroskop yang digunakan Leeuwenhoek kala itu berupa
kaca pembesar tunggal berbentuk bikonveks dengan spesimen yang diletakkan di
antara sudut apertura kecil pada penahan logam.
Alat itu dipegang dekat dengan mata
dan objek yang ada di sisi lain lensa
disesuaikan untuk mendapatkan fokus. Dengan alat itulah, Leewenhoek mendapatkan
kontras yang sesuai antara bakteri
yang mengambang dengan latar belakang sehingga dapat dilihat dan dibedakan
dengan jelas Beliau menemukan bakteri di tahun 1676 saat mempelajari infusi
lada dan air
(pepper-water infusion). Van Leeuwenhoek melaporkan temuannya itu lewat
surat pada Royal Society of London, yang dipublikasikan dalam bahasa Inggris
pada tahun 1684. Ilustrasi van Leewenhoek tentang mikroorganisme temuannya
dikenal dengan nama "wee animalcules".
Ø Era Pasteur
Bertahun-tahun setelahnya, banyak observasi lain yang
menegaskan hasil pengamatan van Leeuwenhoek, namun peningkatan tentang
pemahaman sifat dan keuntungan mikroorganisme
berjalan sangat lambat sampai 150 tahun berikutnya. Baru di abad ke 19, yaitu
setelah produksi mikroskop meningkat pesat, barulah keingintahuan manusia
akan mikroorganisme mulai berkembang lagi. Louis Pasteur
dikenal luas karena teori Generatio Spontanea, organisme
hidup berasal dari organisme hidup juga. Percobaan Pasteur menggunakan
kaldu yang disterilkan dan labu leher angsa membuktikan tentang adanya
mikroorganisme.
Ø Era Robert Koch
Sejak abad ke-16, telah diketahui bahwa ada suatu agen
penyebab penyakit yang dapat menularkan penyakit. Setelah penemuannya,
dipercaya bahwa mikroorganisme adalah agen yang dimaksud, namun belum
ada pernah ada bukti. Robert Koch (1842-1910), seorang dokter
berkebangsaan Jerman
adalah orang pertama yang menemukan konsep hubungan antara penyakit
menular dan mikroorganisme dengan menyertakan bukti eksperimental.
Konsep yang dikemukan oleh Koch dikenal sebagai Postulat Koch dan kini menjadi
standar emas penentuan penyakit menular.
Ø Era Mikrobiologi Umum
Mikrobiologi umum merujuk pada aspek mikrobiologi non
medis. Dua raksasa yang dikenal pada era ini adalah Beijerinck dan Winogradsky.
Keduanya memulai aspek mikrobiologi lingkungan.
Martinus Beijerinck dan
Teknik Kultur Pengkayaan
Martinus
Beijerinck (1851-1931) adalah profesor berkebangsaan Belanda
yang berkontribusi besar terhadap teknik kultur pengkayaan. Pada teknik ini, mikroorganisme
diisolasi dari alam dan ditumbuhkan di laboratorium
dengan memanipulasi nutrisi dan kondisi inkubasinya. Dengan menggunakan teknik
ini, Beijerinck berhasil mengisolasi kultur murni berbagai mikroorganisme air
dan tanah untuk pertama kalinya.
Sergei Winogradsky dan
Konsep Kemolitotrofi
Pekerjaan
Sergei Winogradsky (1856-1953), asal Rusia,
mirip dengan yang dilakukan Beijerinck, namun beliau mendalami bakteri yang
terlibat dalam siklus nitrogen
dan siklus sulfur.
Konsep kemolitotrofi yang dicetuskannya berkaitan dengan adanya hubungan antara
oksidasi senyawa anorganik dengan konservasi energi. Dengan menggunakan teknik
pengkayaan, Winogradsky berhasil mengisioalsi bakteri pengikat nitrogen, Clostridium
pasteurianum yang bersifat anaerob, dan sebagai cikal bakal konsep fiksasi nitrogen.
Ø Mikrobiologi Modern
Memasuki abad ke-20, mulai berkembang dua
cabang mikrobiologi yang masih saling berhubungan: mikrobiologi dasar (basic) dan mikrobiologi teraplikasi (applied). Mikrobiologi dasar mengacu
pada penemuan-penemuan baru di bidang ini. Sedangkan mikrobiologi teraplikasi
mengacu pada aspek pemecahan masalah (problem
solving) yang berhubungan dengan bidang ini. Sejak ditemukannya konsep
tentang DNA maka bidang mikrobiologi pun memasuki era molekuler. Keberhasilan
sekuensing DNA
berhasil mengungkap hubungan filogenetik (evolusi) di antara berbagai jenis bakteri.
2.3
Tinjauan Dunia Mikroba
A.
Pembuktian Ketidakbenaran dari Abiogenesis
Ø Franscesco
Redi (1626–1697) menunjukkan bahwa ulat yang ada
dalam daging busuk adalah larva, yang
berasal dari telur lalat, bukan hasil dari generatio spontanea.
Ø John
Needham (1713–1781) memasak sepotong daging untuk menghilangkan organisme
yang ada dan menempatkannya dalam toples yang terbuka. Akhirnya ia
mengamati adanya koloni pada permukaan daging tersebut. Ia menyimpulkan bahwa
mikroorganisme terjadi spontan
dari daging.
Ø Lazarro
Spalanzani (1729–1799) merebus kaldu daging selama 1 jam dan menempatkannya
pada toples yang disegel/ditutup rapat menunjukkan tidak ditemukannya
mikroorganisme dalam kaldu tersebut. Jadi eksperimen ini menentang teori
abiogenesis. Tetapi Neddham mengatakan
bahwa sumber makhluk hidup tadi adalah udara dimana pada percobaan Spalanzani
tersebut tidak berinteraksi langsung dengan udara.
Ø Hampir
100 tahun setelah percobaan Needham ada 2 peneliti yang mencoba memecahkan
kontroversi tentang peran udara. Pada tahun 1836, Franz Schulze
melewatkan larutan asam kuat ke dalam tabung tertutup yang berisi
daging yang telah dimasak. Tahun 1837, Theodor Schwann mengalirkan udara
panas melalui pipa ke dalam tabung tertutup yang berisi kaldu.
Keduanya tidak menemukan adanya mikroba sebab mikroba telah mati oleh
adanya asam kuat maupun oleh panas. Tetapi para pendukung teori
generatio spontanea berpendapat bahwa adanya asam dan panas akan
mengubah udara sehingga tidak mendukung pertumbuhan mikroba.
Sampai akhirnya tahun 1954 peneliti menyelesaikan
perdebatan tersebut dengan melakukan percobaan menggunakan tabung
tertutup berisi kaldu yang telah dipanaskan. Ke dalam tabung tersebut
dimasukkan pipa yang sebagiannya diisi dengan kapas dan ujungnya
dibiarkan terbuka. Dengan demikian mikroba akan tersaring dan udara tetap
bisa masuk. Dengan tidak ditemukannya mikroba akan tersring dan udara tetap bisa
masuk. Dengan tidak ditemukannya
mikroba dalam kaldu daging tersebut membuktikan bahwa teori generatio spontanea
adalah salah.
B. Bukti
Teori Biogenesis
Pada perioda yang sama muncul ilmuwan baru dari
Fransis Louis Pasteur
(1822–1895) seorang ahli kimia yang menaruh perhatian pada mikroorganisme. Oleh
karena itu ia tertarik untuk meneliti peran mikroba dalam industri anggur
dalam pembuatan alkohol. Salah satu pendukung teori generatio spontanea
yang hidup pada masa Louis Pasteur adalah Felix Archimede Pouchet
(1800–1872). Pada tahun 1859 ia banyak mempublikasikan
tulisan yang mendukung abiogenesis. Tetapi ia tidak dapat membantah
penemuan-penemuan Pasteur. Untuk memastikan pendapatnya, Pasteur
melakukan serangkaian eksperimen, ia menggunakan bejana dengan leher panjang
dan dibengkokkan yang dikenal
dengan leher angsa. Bejana ini diisi dengan kaldu kemudian dipanaskan.
Udara dapat dengan bebas melewati tabung atau pipa leher angsa tersebut tetapi
tidak ditemukan adanya mikroorganisme di kaldu tadi. Dalam hal ini
mikroba beserta debu/asap akan mengendap pada bagian tabung yang
berbentuk U sehingga tidak dapat mencapai kaldu. Ia juga membawa tabung
tersebut ke pegunungan Pyrenes dan Alpen. Pasteur menemukan bahwa
mikroorganisme terbawa debu oleh udara dan ia menyimpulkan bahwa
semakin bersih/murni udara yang masuk ke dalam bejana, semakin
sedikit kontaminasi yang terjadi. Pada tanggal 7 April 1864 ia mengatakan
bahwa: For I hape kept them and am still keeping from them, that
one thing that is above the power of man to make; i have kept from
them, the germ that float in the air, i have kept them from file.
Salah satu argumen klasik untuk menantang biogenesis adalah bahwa panas yang
digunakan untuk mensterilkan udara atau bahan juga dianggap merusak vital
force. Mereka yang mendukung teori abiogenesis berpendapat bahwa tanpa
adanya kekuatan vital force tersebut mikroorganisme tidak dapat muncul serta
spontan. Untuk merespon argumen
tersebut John Tyndall mengatakan udara dapat dengan mudah dibebaskan dari
mikroorganisme dengan cara melakukan pecobaan dengan meletakkan tabung
reaksi berisi kaldu steril ke dalam kotak tertutup. Udara dari luar
masuk ke dalam kotak melalui pipa yang sudah dibengkokkan membentuk
dasar U seperti spiral. Terbukti bahwa meskipun udara luar dapat masuk ke dalam
kotak yang berisi tabung dengan
kaldu di dalamnya, namun tidak ditemukan adanya mikroba.Hasil percobaan Pasteur
dan Tyndall memacu konsep biogensis.
Selanjutnya Pasteur lebih memfokuskan penelitiannya pada peran mikroba dalam
pembuatan anggur dan mikroba yang menyebabkan penyakit.
C. Teori
Tentang Fermentasi
Fermentasi terjadi jika jur anggur kita
biarkan. Melalui serangkaian
perubahan biokimia, alkohol dan senyawa lain dihasilkan dari anggur tersebut.
Salah satu alasan mengapa Pasteur ingin menentang pendapat generatio
spontanea adalah keyakinannya bahwa produk fermentasi anggur
merupakan hasil mikroorganisme yang ada, bukan fermentasi menghasilkan
mikroorganisme sebagaimana yang dipercaya pada waktu tersebut.
Pada tahun 1850. Pasteur memecahkan masalah yang timbul dalam
industri anggur. Dengan meneliti anggur yang baik dan anggur yang kurang
bagus Pasteur menemukan mikroorganisme yang berbeda. Mikroorganisme
tertentu mendominasi anggur yang bagus sementara tipe mikroorganisme lain
mendominasi anggur yang kurang bagus.
Dia menyimpulkan bahwa pemilihan mikroorganisme yang sesuai akan menghasilkan produk
yang bagus.
Untuk
itu dia memusnahkan mikroba
yang telah ada dalam sari buah anggur dengan cara memanaskannya. Setelah
dingin ke dalam sari buah tersebut diinokulasi dengan anggur yang
berkualitas baik yang mengandung mikroorganisme yang diinginkan. Hasilnya
menunjukkan bahwa anggur yang dihasilkan memiliki kualitas yang
baik dan tidak mengalami perubahan aroma selama disimpan jika
sebelumnya dipanasi dulu selama beberapa menit pada 50–60o Proses ini
dikenal dengan pasteurisasi yang digunakan secara luas di bidang
industri makanan. Sebelumnya orang meningkatkan produk fermentasi melalui
trial and error dimana sebelumnya tidak tahu bahwa kualitas produk
tergantung pada mikroorganisme tertentu.
D. Penyebab Infeksi/Penyakit
Disamping
membuat revolusi (perubahan besar) dalam bidang industri anggur, Pasteur dan
asistennya juga mengemukakan teori baru mengenai penyebab penyakit. Dalam
penelitiannya mereka menemukan agen penyebab penyakit serius baik pada hewan
maupun manusia. Tetapi sebelum Pasteur telah membuktikan bahwa mikroba
merupakan penyebab penyakit, beberapa peneliti membuat argumen yang kuat
terhadap teori bakteri penyebab penyakit. Sebelumnya, dalam serajah manusia ada
kepercayaan bahwa penyakit itu disebabkan oleh beberapa faktor yang tidak jelas
misalnya udara yang jelek, darah yang jelek dan lain-lainnya. Pada tahun 1546,
Girolamo Fracastolo (1483–1553) penyakit dapat disebabkan oleh mikroorganisme,
ditularkan dari 1 orang ke orang lain. Sebagian besar informasinya berasal dari
percakapannya dengan para pelaut yang baru pulang dari perjalanannya ke luar
negeri, dimana mereka menyaksikan penyebaran berbagai penyakit. Lebih dari 200
tahun kemudian Anton von Plenciz (1705–1786) mengatakan bahwa tidak hanya
makhluk hidup yang merupakan penyebab penyakit tetapi juga agen yang lain merupakan
penyebab penyakit yang berbeda. Pada saat yang bersamaan konsep tentang makhluk
hidup atau bentuk lain yang menggunakan nutrien mulai diterima. Setelah sukses
dengan fermentasinya, Pasteur diminta untuk meneliti penyakit ulat sutra yang
merugikan industri di Perancis. Dia menghabiskan waktu 6 tahun untuk
membuktikan bahwa mikroorganisme yang disebut dengan protozoa dapat menyebabkan
penyakit. Pasteur juga menunjukkan kepada petani ulat sutera bagaimana cara
menghilangkan penyakit dengan cara memilih ulat sutera yang bebas penyakit
untuk diternakkan. Di Jerman, Robert Koch (1843–1910) seorang profesional di
bidang kesehatan mendapat hadiah mikroskop dari isterinya untuk hadiah ulang
tahunnya yang ke-28. Selanjutnya ia mulai meneliti dunia mikroorganisme yang
sudah dilihat oleh Pasteur. Pasteur maupun Koch bersama-sama ingin mengetahui
penyebab penyakit anthrax yang sangat merugikan peternak sapi dan domba di
Eropa. Koch akhirnya menemukan dari darah domba yang telah mati karena anthrax.
Dengan sering meninggalkan prakteknya sebagai dokter, Koch membuktikan bahwa
bakteri tersebut penyebab anthrax dengan cara memisahkan bakteri untuk bahan
tersebut dari bakteri lain yang ada kemudian menginjeksikannya ke dalam tikus
yang sehat. Tikus selanjutnya menunjukkan perkembangan menuju anthrax dan
bakteri yang diisolasi dari tikus menunjukkan kesamaan bakteri yang berasal
dari domba yang sakit sebelumnya. Pada 1876, setelah meneliti selama 6 tahun
Koch mengumumkan bahwa dia telah menemukan bakteri penyebab anthrax. Ia juga
menyarankan bahwa ternak sakit supaya dibunuh dan dibakar atau dikubur yang
dalam, setelah ia mengetahui bahwa spora yang dihasilkan oleh bakteri dapat
bertahan hidup selama berbulan-bulan di daerah peternakan. Dengan penemuan
anthraxnya Koch merupakan orang pertama yang membuktikan mikroba tertentu
merupakan agen penyakit tertentu. Selanjutnya Koch dan peneliti lain menemukan
bakteri penyebab tuberculosis dan cholera. Perkembangan teknik laboratorium
untuk mempelajari mikroorganisme. Koch dan anggotanya banyak memberikontribusi
mengenai teknik-teknik tersebut. Diantaranya adalah prosedur pengecatan bakteri
untuk pengamatan dengan mikroskop cahaya. Salah satu kolega Koch adalah Paul
Erlich (1854–1915) yang melakukan penelitian terhadap spesimen dan menggunakannya
untuk mewarnai bakteri termasuk bakteri penyebab tuberkulosis.
BAB III
PENUTUP
3.1
Simpulan
Adapun
Kesimpulan Yang Dapat Di Tarik Dari Pembuatan Makalah Ini Adalah Sebagai
Berikut:
2. Ilmuan-Ilmuan
Yang Memberi Sumbangan Penting Dalam Perkembangan Mikrobiologi Adalah Robert Hooke, Antoni Van Leeuwenhoek, Louis Pasteur, Robert
Koch, Martinus Beijerinck, Sergei Winogradsky.
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan
adalah agar pembaca dapat mengambil segala manfaat dari makalah ini dan
digunakan sebaik-baiknya demi kepentingan pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar